Di bawah ini merupakan Daftar Isi atau Table of Content dari Review Film 12 Strong.
Sinopsis Singkat
Film 12 Strong (2018) adalah film aksi perang yang berdasarkan kisah nyata dari Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat yang dikirim ke Afghanistan segera setelah serangan teroris 11 September 2001. Film ini diadaptasi dari buku non-fiksi Horse Soldiers karya Doug Stanton, yang mengisahkan misi rahasia dan berbahaya yang dilakukan oleh 12 tentara Amerika bersama dengan aliansi utara Afghanistan untuk mengalahkan Taliban.
Film ini dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai Kapten Mitch Nelson, pemimpin dari Operational Detachment Alpha (ODA) 595, sebuah tim elit dari Pasukan Khusus atau Green Berets. Ia bersama dengan 11 anggota timnya, termasuk CW5 Hal Spencer (Michael Shannon), Sersan Sam Diller (Michael Peña), dan Sersan Ben Milo (Trevante Rhodes), berangkat ke Uzbekistan pada 7 Oktober 2001. Di sana, mereka diberi tugas oleh Kolonel Mulholland (William Fichtner) untuk bekerja sama dengan Abdul Rashid Dostum (Navid Negahban), seorang pemimpin perang dari aliansi utara Afghanistan, yang juga berperang melawan Taliban.
ODA 595 kemudian diselundupkan ke Afghanistan dengan menggunakan helikopter Chinook pada 19 Oktober 2001. Mereka mendarat di daerah pegunungan, sekitar 40 mil selatan dari Mazar-i-Sharif, sebuah kota besar yang menjadi benteng Taliban. Di sana, mereka bertemu dengan Dostum dan pasukannya, yang terdiri dari pejuang-pejuang berani namun kurang terlatih dan bersenjata. Nelson dan enam anggota timnya memutuskan untuk bergabung dengan Dostum menuju Mazar-i-Sharif, sementara enam anggota lainnya tetap berada di sebuah kamp yang dijuluki “The Alamo” di bawah komando Spencer.
Nelson dan timnya harus menghadapi berbagai tantangan dan bahaya dalam misi mereka. Mereka harus beradaptasi dengan medan dan iklim yang tidak ramah, berkomunikasi dengan sekutu yang tidak bisa berbahasa Inggris, mengendalikan kuda-kuda yang menjadi tunggangan mereka, dan mengkoordinasikan serangan udara dari pesawat-pesawat tempur Amerika. Selain itu, mereka juga harus mengatasi perbedaan dan konflik antara Dostum dan Nelson, serta antara Dostum dan pemimpin aliansi utara lainnya, Jenderal Atta Muhammad Noor (Yousuf Azami). Di sisi lain, mereka juga harus berhadapan dengan musuh yang kejam dan tangguh, yaitu Taliban yang dipimpin oleh Mullah Razzan (Numan Acar), seorang pemimpin radikal yang telah membunuh banyak orang, termasuk keluarga Dostum.
Film 12 Strong (2018) adalah film yang menampilkan aksi-aksi perang yang mendebarkan dan heroik, sekaligus mengungkapkan sisi kemanusiaan dari para tentara dan pejuang yang berjuang demi kebebasan dan keadilan. Film ini juga memberikan penghormatan kepada para “prajurit kuda” yang menjadi bagian dari sejarah perang Afghanistan. Film ini layak ditonton bagi Anda yang menyukai film-film perang yang berdasarkan kisah nyata dan penuh inspirasi.
Genre dan Pesan yang Ingin Di Sampaikan
Film 12 Strong (2018) termasuk dalam genre film aksi perang, yang menggambarkan pertempuran-pertempuran sengit antara pasukan Amerika dan aliansi utara Afghanistan melawan Taliban. Film ini juga menampilkan drama dan kisah inspiratif dari para tentara yang berjuang dengan keberanian, kekompakan, dan pengorbanan. Tema utama dari film ini adalah persahabatan, loyalitas, dan kerjasama antara para tentara Amerika dan pejuang Afghanistan, yang harus mengatasi perbedaan budaya, bahasa, dan strategi untuk mencapai tujuan bersama. Film ini juga mengeksplorasi tema-tema lain seperti patriotisme, keadilan, kebebasan, dan kemanusiaan. Pesan yang ingin disampaikan oleh film ini adalah bahwa perang bukan hanya tentang senjata dan kekerasan, tetapi juga tentang hati dan jiwa dari para pejuang yang berani menghadapi tantangan dan risiko. Film ini juga ingin memberikan penghargaan kepada para “prajurit kuda” yang menjadi bagian penting dari sejarah perang Afghanistan.
Kualitas Teknis
Film 12 Strong (2018) memiliki kualitas teknis yang cukup baik, meskipun tidak terlalu menonjol atau inovatif. Sinematografi film ini, yang dilakukan oleh Rasmus Videbæk, berhasil menghadirkan gambar-gambar yang tajam, realistis, dan dramatis dari medan perang Afghanistan, dengan warna-warna yang sesuai dengan suasana dan mood film. Editing film ini, yang dilakukan oleh Lisa Lassek, juga cukup lancar dan efektif dalam mengatur tempo dan ritme film, serta dalam menampilkan aksi-aksi perang yang mendebarkan dan menegangkan. Musik film ini, yang dikomposisi oleh Lorne Balfe, juga mendukung atmosfer dan emosi film, dengan menggunakan instrumen-instrumen yang khas dari budaya Timur Tengah, serta nada-nada yang heroik dan patriotik. Efek khusus film ini, yang melibatkan penggunaan CGI dan praktikal, juga cukup memuaskan dalam menghadirkan ledakan-ledakan, tembakan-tembakan, dan pesawat-pesawat tempur yang realistis dan spektakuler. Secara keseluruhan, kualitas teknis film 12 Strong (2018) adalah salah satu kelebihan dari film ini, yang mampu memberikan pengalaman menonton yang seru dan menghibur.
Kualitas Artistik
Film 12 Strong (2018) memiliki kualitas artistik yang cukup bervariasi, tergantung dari aspek-aspek yang dinilai. Akting dari para pemain film ini, terutama Chris Hemsworth sebagai Kapten Mitch Nelson, adalah salah satu kekuatan dari film ini. Hemsworth berhasil menampilkan karakter yang karismatik, berani, dan berdedikasi, tanpa kehilangan sisi kemanusiaannya. Para pemain lainnya, seperti Michael Shannon, Michael Peña, Trevante Rhodes, dan Navid Negahban, juga memberikan penampilan yang solid dan meyakinkan sebagai para tentara dan pejuang yang memiliki latar belakang dan kepribadian yang berbeda-beda. Dialog dari film ini juga cukup efektif dalam menggambarkan hubungan dan dinamika antara para karakter, serta dalam menyampaikan informasi dan emosi yang penting bagi cerita. Karakterisasi dari film ini juga cukup baik dalam mengembangkan para karakter utama, terutama Nelson dan Dostum, yang memiliki konflik dan perkembangan yang menarik. Namun, beberapa karakter lainnya kurang mendapatkan perhatian dan kedalaman yang cukup, sehingga terasa datar dan stereotip. Alur cerita dari film ini juga cukup sederhana dan linier, tanpa banyak menyajikan kejutan atau twist yang mengejutkan. Film ini lebih fokus pada aksi-aksi perang yang spektakuler daripada pada drama atau intrik yang kompleks. Secara keseluruhan, kualitas artistik film 12 Strong (2018) adalah salah satu kelemahan dari film ini, yang kurang memberikan kesan yang mendalam atau berkesan bagi penonton.
Kelebihan dan Kekurangan Serta Aspek yang Menonjol
Kelebihan film 12 Strong (2018) adalah:
– Film ini berdasarkan kisah nyata yang inspiratif dan heroik, yang memberikan penghormatan kepada para tentara dan pejuang yang berjuang melawan terorisme.
– Film ini memiliki aksi-aksi perang yang seru, mendebarkan, dan realistis, yang didukung oleh kualitas teknis yang baik, seperti sinematografi, editing, musik, dan efek khusus.
– Film ini memiliki akting yang bagus dari para pemainnya, terutama Chris Hemsworth, yang berhasil membawakan karakter yang karismatik, berani, dan berdedikasi.
– Film ini memiliki dialog yang efektif dalam menggambarkan hubungan dan dinamika antara para karakter, serta dalam menyampaikan informasi dan emosi yang penting bagi cerita.
Kekurangan film 12 Strong (2018) adalah:
– Film ini memiliki alur cerita yang sederhana dan linier, tanpa banyak menyajikan kejutan atau twist yang mengejutkan.
– Film ini kurang memberikan kedalaman dan perhatian yang cukup kepada beberapa karakternya, sehingga terasa datar dan stereotip.
– Film ini kurang memberikan konteks dan latar belakang yang cukup tentang situasi politik dan sosial di Afghanistan, serta dampak dan makna dari perang tersebut bagi masyarakat dan budaya populer.
– Film ini kurang memberikan kritik atau refleksi yang cukup tentang perang di Afghanistan, serta kurang memberikan pandangan atau pesan yang jelas tentang perang tersebut.
Aspek-aspek yang menonjol dari film 12 Strong (2018) adalah:
– Adegan-adegan perang yang spektakuler dan menegangkan, terutama adegan-adegan di mana para tentara Amerika harus mengendarai kuda-kuda untuk melawan tank-tank dan roket-roket Taliban.
– Hubungan dan kerjasama antara para tentara Amerika dan pejuang Afghanistan, terutama antara Nelson dan Dostum, yang harus mengatasi perbedaan budaya, bahasa, dan strategi untuk mencapai tujuan bersama.
– Penampilan Chris Hemsworth sebagai Kapten Mitch Nelson, yang menjadi tokoh sentral dan pemimpin dari film ini.
Aspek-aspek yang mengecewakan dari film 12 Strong (2018) adalah:
– Kurangnya kejutan atau twist dalam alur cerita, sehingga membuat film ini terasa monoton dan membosankan di beberapa bagian.
– Kurangnya kedalaman dan perhatian yang cukup kepada beberapa karakternya, sehingga membuat film ini terasa kurang emosional dan berkesan bagi penonton.
– Kurangnya konteks dan latar belakang yang cukup tentang situasi politik dan sosial di Afghanistan, serta dampak dan makna dari perang tersebut bagi masyarakat dan budaya populer.
– Kurangnya kritik atau refleksi yang cukup tentang perang di Afghanistan, serta kurangnya pandangan atau pesan yang jelas tentang perang tersebut.