Di bawah ini merupakan Daftar Isi atau Table of Content dari Review Film Indiana Jones and the Dial of Destiny .
Sinopsis singkat
Indiana Jones and the Dial of Destiny adalah film petualangan yang menjadi seri kelima dan terakhir dari franchise Indiana Jones. Film ini dibintangi oleh Harrison Ford sebagai Indiana Jones, seorang arkeolog dan petualang Amerika yang sudah berada di ujung kariernya sebagai seorang profesor di sebuah universitas. Namun, kehidupannya seketika berubah saat Helena Shaw, putri baptisnya, datang menghampirinya untuk bertanya soal Antikythera, sebuah artefak kuno yang ia dan ayah Helena rampas dari tangan Nazi beberapa tahun lalu. Antikythera, juga dikenal sebagai Dial of Destiny, adalah sebuah cakram yang diciptakan oleh Archimedes untuk menghitung fenomena astronomi. Cakram ini ternyata memiliki kekuatan untuk menjelajahi waktu dan dimanfaatkan oleh Dr. Voller, seorang ilmuwan Nazi yang ingin menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Indy dan Helena harus berpacu dengan waktu untuk merebut kembali Antikythera dari Dr. Voller sebelum ia mengubah sejarah dunia. Dalam petualangan mereka, mereka akan mengunjungi berbagai lokasi, seperti Manhattan, Maroko, laut dalam, dan Sisilia, serta menghadapi berbagai rintangan dan bahaya. Film ini disutradarai oleh James Mangold dan dijadwalkan tayang pada 28 Juni 2023.
Genre dan Pesan yang Ingin Di Sampaikan
Genre: Film ini termasuk dalam genre petualangan, yang merupakan genre yang menampilkan karakter-karakter yang melakukan perjalanan atau misi berbahaya di berbagai lokasi dan situasi. Film petualangan biasanya mengandung unsur-unsur aksi, komedi, romansa, dan misteri. Film ini juga termasuk dalam subgenre arkeologi, yang merupakan genre yang menampilkan karakter-karakter yang mencari atau menemukan artefak atau peninggalan sejarah yang memiliki nilai atau kekuatan luar biasa. Film arkeologi sering berlatar belakang di masa lalu atau menggabungkan unsur-unsur sejarah dan fiksi.
Tema: Film ini memiliki beberapa tema yang dapat diidentifikasi, antara lain:
- Petualangan sebagai cara untuk menjalani hidup yang penuh makna dan tantangan. Film ini menunjukkan bahwa Indy tidak pernah kehilangan semangat petualangnya meskipun sudah tua dan menghadapi berbagai masalah pribadi. Ia selalu siap untuk menjelajahi dunia dan menemukan hal-hal baru yang menarik dan berharga.
- Waktu sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat dikembalikan. Film ini mengeksplorasi konsep waktu dari berbagai sudut pandang, seperti waktu sebagai pengukur sejarah, waktu sebagai sumber pengetahuan, waktu sebagai alat untuk mengubah nasib, dan waktu sebagai batas hidup manusia. Film ini juga menunjukkan bahwa Indy harus menghadapi kenyataan bahwa ia tidak akan hidup selamanya dan harus menerima kematian sebagai bagian dari siklus hidup.
- Persahabatan sebagai sumber kekuatan dan dukungan. Film ini menampilkan hubungan Indy dengan Helena dan Sallah, yang merupakan teman-temannya dalam petualangan. Mereka saling membantu, melindungi, dan menghibur satu sama lain di tengah bahaya dan kesulitan. Film ini juga menunjukkan bahwa Indy masih merindukan keluarganya, terutama Marion dan Mutt, yang telah meninggal.
- Sejarah sebagai warisan dan tanggung jawab. Film ini menggambarkan pentingnya menjaga dan menghormati sejarah sebagai sumber ilmu dan budaya manusia. Film ini juga menyoroti bahaya dari orang-orang yang ingin menyalahgunakan atau menghancurkan sejarah untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Pesan: Film ini ingin menyampaikan beberapa pesan kepada penontonnya, antara lain:
- Hiduplah dengan penuh semangat dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Film ini menginspirasi penonton untuk tidak menyerah pada rutinitas atau keterbatasan usia, tetapi tetap berani untuk menjelajahi dunia dan mencari petualangan.
- Hargailah waktu yang Anda miliki dan manfaatkanlah dengan baik. Film ini mengajarkan penonton untuk tidak membuang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak penting atau merugikan, tetapi menggunakan waktu untuk belajar, berkarya, bersenang-senang, dan bermakna bagi orang lain.
- Jalinlah persahabatan yang sejati dan setia. Film ini menunjukkan pentingnya memiliki teman-teman yang dapat diandalkan dan dipercaya dalam hidup. Teman-teman adalah orang-orang yang akan mendukung Anda di saat suka dan duka, serta memberikan Anda motivasi dan semangat.
- Hormatilah sejarah sebagai sumber kekayaan manusia. Film ini mengingatkan penonton untuk tidak melupakan atau meremehkan sejarah sebagai warisan bersama manusia. Sejarah adalah sesuatu yang harus dipelajari, dijaga, dan disebarkan kepada generasi berikutnya.
Kualitas Teknis
- Sinematografi: Film ini menggunakan kamera Arri Alexa LF dan Arri Alexa Mini LF dengan lensa Panavision C- dan T-Series untuk menghasilkan gambar yang tajam, jernih, dan berwarna. Film ini juga menggunakan rasio aspek 2.39 : 1 untuk memberikan kesan lebar dan epik pada adegan-adegan petualangan. Sinematografi film ini berhasil menangkap nuansa dan atmosfer dari berbagai lokasi yang dikunjungi oleh Indy dan Helena, seperti Manhattan yang ramai, Maroko yang eksotis, laut dalam yang misterius, dan Sisilia yang indah. Sinematografi film ini juga memanfaatkan pencahayaan, gerakan kamera, dan komposisi gambar untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan mood dan tone film, seperti tegang, seru, lucu, atau haru.
- Editing: Film ini memiliki durasi 2 jam 34 menit (154 menit), yang cukup panjang untuk sebuah film petualangan. Namun, editing film ini cukup baik dalam menjaga alur cerita agar tetap lancar, padat, dan menarik. Editing film ini juga berhasil mengatur tempo dan ritme film agar sesuai dengan adegan-adegan yang ditampilkan, seperti cepat saat aksi, lambat saat dialog, atau dinamis saat transisi. Editing film ini juga memperhatikan kontinuitas dan konsistensi gambar agar tidak ada kesalahan atau kejanggalan yang mengganggu penonton. Editing film ini juga menggunakan teknik-teknik seperti cross-cutting, parallel editing, match cut, jump cut, dan lain-lain untuk meningkatkan efek dramatis atau komik pada film.
- Musik: Film ini menggunakan musik karya John Williams, yang merupakan komposer legendaris yang telah menggarap musik untuk semua film Indiana Jones sebelumnya. Musik film ini menggunakan tema-tema klasik yang sudah dikenal oleh penonton, seperti tema utama Indiana Jones yang heroik dan petualang, tema Nazi yang menyeramkan dan antagonis, tema romansa yang lembut dan menyentuh, dan tema misteri yang menegangkan dan memikat. Musik film ini juga menggunakan instrumen-instrumen orkestra yang kaya dan variatif untuk menciptakan nuansa yang sesuai dengan genre dan setting film, seperti biola untuk drama, terompet untuk aksi, gitar untuk Maroko, biola untuk Sisilia, dan lain-lain. Musik film ini juga menggunakan efek suara yang realistis dan imersif untuk mendukung gambar dan cerita film, seperti suara ledakan, tembakan, mesin waktu, air laut, dan lain-lain.
- Efek khusus: Film ini menggunakan efek khusus yang berasal dari kombinasi antara praktikal (real) dan digital (CGI). Efek khusus praktikal digunakan untuk membuat properti-properti fisik yang digunakan dalam film, seperti kostum, setingan lokasi, kendaraan, senjata api, artefak Antikythera, dan lain-lain. Efek khusus praktikal juga digunakan untuk membuat adegan-adegan stunt atau aksi yang melibatkan aktor-aktor nyata atau pengganti mereka. Efek khusus digital digunakan untuk membuat elemen-elemen visual yang tidak dapat dibuat secara praktikal atau sulit dibuat secara praktikal, seperti de-aging aktor-aktor tua menjadi muda (seperti Harrison Ford), perjalanan waktu (seperti saat Indy dan Helena masuk ke portal waktu), latar belakang digital (seperti saat Indy dan Helena berada di laut dalam), dan lain-lain. Efek khusus digital juga digunakan untuk meningkatkan atau menyempurnakan efek khusus praktikal yang sudah ada.
Kualitas Artistik
- Akting: Film ini menampilkan akting yang solid dan meyakinkan dari para pemerannya, terutama Harrison Ford sebagai Indiana Jones. Ford berhasil menghidupkan kembali karakter ikoniknya dengan menunjukkan sisi-sisi yang berbeda dari Indy, seperti semangat, kecerdasan, keberanian, humor, kerentanan, dan kesedihan. Ford juga memiliki chemistry yang baik dengan Phoebe Waller-Bridge sebagai Helena Shaw, yang memberikan akting yang segar dan dinamis sebagai teman sekaligus mitra Indy dalam petualangan. Waller-Bridge menampilkan Helena sebagai karakter yang cerdas, berani, lucu, dan mandiri. Mads Mikkelsen juga memberikan akting yang menakutkan dan karismatik sebagai Dr. Voller, antagonis utama film ini. Mikkelsen menampilkan Voller sebagai karakter yang ambisius, licik, kejam, dan gila. Toby Jones, Shaunette Renée Wilson, dan Ethann Isidore juga memberikan akting yang memadai sebagai karakter-karakter pendukung dalam film ini.
- Dialog: Film ini menggunakan dialog yang sederhana, jelas, dan efektif untuk menyampaikan cerita dan karakter film. Dialog film ini juga mengandung unsur-unsur yang khas dari seri Indiana Jones, seperti humor, ironi, sarkasme, dan referensi budaya. Dialog film ini juga sesuai dengan konteks dan latar belakang film, seperti periode sejarah, lokasi geografis, dan bahasa yang digunakan. Dialog film ini juga mencerminkan kepribadian dan motivasi dari para karakter film, seperti Indy yang bijaksana dan sarkastis, Helena yang cerewet dan pemberani, Voller yang sombong dan fanatik, dan lain-lain.
- Karakterisasi: Film ini memiliki karakterisasi yang kuat dan konsisten untuk para karakter utamanya, yaitu Indy, Helena, dan Voller. Film ini menampilkan perkembangan dan perubahan dari karakter-karakter tersebut seiring dengan berjalannya cerita. Film ini juga menampilkan latar belakang dan hubungan dari karakter-karakter tersebut dengan cara yang alami dan tidak terlalu dipaksakan. Film ini juga memberikan karakter-karakter tersebut ciri-ciri atau atribut yang mudah dikenali oleh penonton, seperti topi fedora dan cambuk untuk Indy, celana pendek dan kemeja untuk Helena, jas hitam dan jenggot untuk Voller, dan lain-lain.
- Alur cerita: Film ini memiliki alur cerita yang padat, seru, dan menarik untuk diikuti oleh penonton. Film ini menggunakan struktur alur cerita yang klasik untuk film petualangan, yaitu pengenalan (introduction), komplikasi (rising action), klimaks (climax), penyelesaian (falling action), dan kesimpulan (resolution). Film ini juga menggunakan teknik-teknik naratif seperti flash back, foreshadowing, twist, cliffhanger, dan lain-lain untuk meningkatkan ketegangan dan kejutan dalam cerita. Film ini juga memiliki tema-tema dan pesan-pesan yang relevan dan bermakna untuk penonton.
Kelebihan dan Kekurangan Serta Aspek yang Menonjol
Kelebihan:
- Film ini berhasil menghidupkan kembali seri Indiana Jones dengan cara yang menghormati warisan dan penggemarnya. Film ini mengambil elemen-elemen yang sudah familiar dan dicintai oleh penonton, seperti karakter Indy, tema musik, artefak kuno, aksi petualangan, humor, dan lain-lain. Film ini juga menambahkan elemen-elemen baru yang segar dan menarik, seperti karakter Helena, teknologi de-aging, perjalanan waktu, dan lain-lain. Film ini juga memberikan penutup yang memuaskan dan layak untuk karakter Indy sebagai pahlawan dan legenda.
- Film ini memiliki adegan-adegan yang seru, menegangkan, dan menghibur yang membuat penonton terpaku dan terlibat dalam cerita. Film ini menampilkan berbagai macam adegan aksi yang spektakuler dan kreatif, seperti kejar-kejaran di kereta api, di jalan raya, di laut dalam, dan di gunung berapi. Film ini juga menampilkan adegan-adegan misteri yang memikat dan menantang penonton untuk menebak teka-teki atau rahasia yang ada dalam film. Film ini juga menampilkan adegan-adegan komedi yang lucu dan mengundang tawa penonton dengan dialog-dialog cerdas atau situasi-situasi kocak.
- Film ini memiliki pesan-pesan yang positif dan inspiratif yang dapat memberikan nilai-nilai atau pelajaran bagi penonton. Film ini menyampaikan pesan-pesan seperti pentingnya menjalani hidup dengan penuh semangat dan petualangan, menghargai waktu sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat dikembalikan, menjalin persahabatan yang sejati dan setia, serta menghormati sejarah sebagai warisan dan tanggung jawab manusia.
Kekurangan:
- Film ini memiliki beberapa plot hole atau lubang cerita yang tidak dijelaskan atau diselesaikan dengan baik dalam film. Misalnya, bagaimana Voller bisa lolos dari pengejaran Indy di masa lalu dan menyamar sebagai ilmuwan NASA di masa kini tanpa diketahui oleh pihak berwenang? Bagaimana Voller bisa menemukan lokasi setengah Antikythera lainnya tanpa bantuan dari Indy atau Helena? Bagaimana Voller bisa menguasai Antikythera tanpa mempelajari cara kerja atau kode rahasianya?
- Film ini memiliki beberapa adegan atau ide yang terlalu absurd atau tidak masuk akal yang membuat penonton sulit untuk percaya atau menerima cerita film. Misalnya, bagaimana Indy bisa bertahan hidup setelah jatuh dari ketinggian saat melompat dari pesawat terbang? Bagaimana Indy bisa berkomunikasi dengan Archimedes melalui Antikythera tanpa hambatan bahasa atau budaya? Bagaimana Indy bisa mengembalikan sejarah ke kondisi semula setelah melakukan perjalanan waktu tanpa menimbulkan efek kupu-kupu atau paradoks waktu?
- Film ini memiliki beberapa adegan atau karakter yang terlalu klise atau stereotip yang membuat penonton bosan atau tidak tertarik dengan cerita film. Misalnya, adegan di mana Indy harus memilih salah satu dari tiga pintu rahasia untuk masuk ke ruang bawah tanah tempat Antikythera disimpan. Adegan ini mirip dengan adegan di film Indiana Jones and the Last Crusade di mana Indy harus memilih salah satu dari tiga cawan suci. Karakter Teddy, teman Helena, juga terlalu klise sebagai karakter anak jalanan yang nakal tapi jenius.
Aspek-aspek yang menonjol:
- Teknologi de-aging yang digunakan untuk membuat Harrison Ford tampak lebih muda di beberapa adegan film. Teknologi ini berhasil membuat Ford terlihat seperti dirinya sendiri di film-film Indiana Jones sebelumnya tanpa terlihat aneh atau palsu. Teknologi ini juga membantu Ford untuk melakukan adegan-adegan aksi yang lebih banyak dan lebih sulit daripada yang bisa ia lakukan di usianya yang sekarang.
- Hubungan antara Indy dan Helena yang penuh dengan dinamika dan chemistry. Hubungan ini menampilkan sisi-sisi yang berbeda dari karakter Indy, seperti sebagai ayah angkat, mentor, teman, dan mitra. Hubungan ini juga menampilkan sisi-sisi yang berbeda dari karakter Helena, seperti sebagai anak angkat, murid, teman, dan mitra. Hubungan ini juga menampilkan adegan-adegan yang penuh dengan humor, romansa, konflik, dan kerjasama.
- Artefak Antikythera yang menjadi pusat dari cerita film. Artefak ini merupakan artefak nyata yang ditemukan di Yunani kuno dan diyakini sebagai komputer mekanis tertua di dunia. Artefak ini memiliki desain dan fungsi yang unik dan menarik, yaitu sebagai alat untuk menghitung fenomena astronomi dan sebagai alat untuk melakukan perjalanan waktu. Artefak ini juga memiliki sejarah dan misteri yang memikat dan menantang penonton untuk mengetahui lebih banyak tentangnya.