Di bawah ini merupakan Daftar Isi atau Table of Content dari Review Film Little Women.
Sinopsis Singkat
Little Women (2019) adalah film drama yang diadaptasi dari novel klasik karya Louisa May Alcott dengan judul yang sama. Film ini disutradarai oleh Greta Gerwig, yang sebelumnya sukses dengan film Lady Bird (2017). Film ini dibintangi oleh Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothée Chalamet, Laura Dern, dan Meryl Streep. Film ini mengisahkan tentang empat kakak beradik keluarga March, yaitu Meg, Jo, Amy, dan Beth, yang tumbuh dewasa di Amerika Serikat pada masa Perang Saudara.
Meg adalah kakak tertua yang cantik dan anggun, tetapi juga peduli dengan keluarga dan teman-temannya. Dia bercita-cita menjadi seorang aktris, tetapi juga ingin menikah dengan seorang pria yang baik dan kaya. Jo adalah adik kedua yang tomboi dan berbakat menulis. Dia memiliki ambisi untuk menjadi seorang penulis terkenal dan bebas dari batasan sosial yang mengekang perempuan di zamannya. Amy adalah adik ketiga yang manis dan artistik. Dia memiliki bakat dalam melukis dan menggambar, tetapi juga ingin menjadi seorang wanita terhormat dan bergaul dengan orang-orang penting. Beth adalah adik bungsu yang pemalu dan penyayang. Dia sangat menyukai musik dan bermain piano, tetapi juga menderita penyakit paru-paru yang mengancam hidupnya.
Film ini menampilkan perjuangan mereka dalam mengejar mimpi, cinta, dan kebahagiaan mereka masing-masing, sambil menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan budaya di era tersebut. Mereka berteman dengan Laurie, cucu dari tetangga mereka yang kaya raya, yang juga memiliki minat dalam seni dan sastra. Mereka juga mendapat bantuan dari bibi mereka, Bibi March, yang tegas tetapi juga murah hati. Mereka juga harus berpisah dengan ayah mereka, yang menjadi tentara di perang saudara.
Film ini mengambil alur waktu maju dan mundur untuk menunjukkan bagaimana kehidupan mereka berubah seiring waktu. Mereka mengalami berbagai hal seperti cinta pertama, patah hati, persaingan saudara, kesuksesan karir, kegagalan bisnis, pernikahan, kelahiran anak, kematian orang terkasih, dan lain-lain. Film ini juga menyoroti bagaimana perempuan di masa itu harus berjuang untuk mendapatkan hak dan pengakuan mereka sebagai manusia yang setara dengan laki-laki.
Little Women (2019) adalah film yang menyentuh hati dan menginspirasi jiwa. Film ini menampilkan pesan tentang persaudaraan, harapan, mimpi, dan pengorbanan. Film ini juga menampilkan akting yang luar biasa dari para pemainnya, serta sinematografi, musik, kostum, dan seting yang indah. Film ini layak ditonton oleh siapa saja yang menyukai cerita klasik yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan.
Genre dan Pesan yang Ingin Di Sampaikan
Genre film Little Women (2019) adalah drama romantis yang mengambil latar belakang di Amerika Serikat pada masa Perang Saudara. Film ini mengadaptasi novel klasik karya Louisa May Alcott dengan judul yang sama, yang merupakan salah satu karya sastra terkenal di dunia.
Tema film Little Women (2019) adalah kehidupan perempuan di era tersebut, yang harus berjuang untuk mendapatkan hak dan pengakuan mereka sebagai manusia yang setara dengan laki-laki. Film ini menampilkan berbagai aspek kehidupan perempuan, seperti pendidikan, karir, cinta, keluarga, persaudaraan, dan mimpi.
Pesan yang ingin disampaikan oleh film Little Women (2019) adalah pentingnya persaudaraan, harapan, mimpi, dan pengorbanan dalam menjalani hidup. Film ini menginspirasi penonton untuk tidak menyerah pada mimpi mereka, tetapi juga untuk peduli dengan orang-orang di sekitar mereka. Film ini juga menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi apa saja yang mereka inginkan, asalkan mereka berani dan tekun.
Kualitas Teknis
Salah satu aspek yang membuat film Little Women (2019) menarik dan mengesankan adalah kualitas teknisnya yang sangat baik. Film ini menampilkan sinematografi yang indah dan menggambarkan suasana abad ke-19 dengan detail dan realistis. Sinematografer Yorick Le Saux berhasil mengabadikan pemandangan alam, arsitektur, kostum, dan properti yang sesuai dengan era tersebut. Film ini juga menggunakan warna dan pencahayaan yang berbeda untuk membedakan antara masa lalu dan masa kini, serta antara suasana ceria dan sedih. Misalnya, adegan-adegan di masa lalu lebih berwarna-warni dan terang, sementara adegan-adegan di masa kini lebih gelap dan suram.
Film ini juga memiliki editing yang cerdas dan mengombinasikan alur waktu maju dan mundur dengan lancar dan jelas. Penyunting Nick Houy berhasil menyusun adegan-adegan film dengan cara yang tidak membingungkan penonton, tetapi malah membuat mereka lebih tertarik dan terlibat dengan cerita. Film ini juga menggunakan teknik paralelisme untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara kehidupan para saudara perempuan March di masa lalu dan masa kini. Misalnya, adegan di mana Jo menolak lamaran Laurie di masa lalu disandingkan dengan adegan di mana Amy menerima lamaran Laurie di masa kini.
Film ini juga didukung oleh musik yang emosional dan sesuai dengan tema film, yang dikomposisi oleh Alexandre Desplat, seorang komposer pemenang Oscar. Musik film ini menggunakan instrumen-instrumen klasik seperti piano, biola, cello, dan harpa, yang menciptakan suasana romantis dan dramatis. Musik film ini juga menggunakan tema-tema musikal yang berbeda untuk menggambarkan karakter-karakter utama film. Misalnya, tema Jo lebih dinamis dan energik, sementara tema Beth lebih lembut dan menyentuh.
Film ini tidak banyak menggunakan efek khusus, tetapi lebih mengandalkan pada akting, dialog, dan seting yang kuat. Film ini tidak membutuhkan efek khusus yang mencolok atau spektakuler, karena film ini lebih fokus pada cerita dan karakter-karakternya. Film ini lebih menonjolkan akting yang luar biasa dari para pemainnya, yang mampu membawa emosi dan kepribadian dari karakter-karakter mereka. Film ini juga menggunakan dialog yang cerdas dan menyentuh, yang ditulis oleh Greta Gerwig berdasarkan novel Louisa May Alcott. Film ini juga menggunakan seting yang autentik dan menawan, yang dibangun di lokasi-lokasi asli di Massachusetts.
Kualitas Artistik
Kualitas artistik film Little Women (2019) adalah sangat tinggi dan mendapat penghargaan dari berbagai pihak. Film ini menampilkan akting yang luar biasa dari para pemainnya, yang mampu membawa emosi dan kepribadian dari karakter-karakter mereka. Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothée Chalamet, Laura Dern, dan Meryl Streep berperan dengan sangat baik dan memiliki chemistry yang kuat antara mereka. Mereka juga berhasil mengucapkan dialog yang cerdas dan menyentuh, yang ditulis oleh Greta Gerwig berdasarkan novel Louisa May Alcott. Dialog film ini tidak hanya mengandung humor dan romansa, tetapi juga kritik sosial dan filosofis.
Film ini juga memiliki karakterisasi yang mendalam dan kompleks, yang membuat penonton dapat mengenal dan bersimpati dengan para saudara perempuan March. Film ini tidak hanya menampilkan sisi positif dan idealis mereka, tetapi juga sisi negatif dan realistis mereka. Film ini juga menunjukkan perkembangan dan perubahan karakter mereka seiring waktu, serta konflik dan hubungan mereka dengan orang-orang di sekitar mereka. Film ini juga memberikan ruang bagi karakter-karakter pendukung untuk bersinar, seperti Laurie, Bibi March, Mr. Laurence, Friedrich Bhaer, dan John Brooke.
Film ini juga memiliki alur cerita yang menarik dan menghibur, yang mengambil alur waktu maju dan mundur untuk menunjukkan bagaimana kehidupan para saudara perempuan March berubah seiring waktu. Film ini tidak hanya mengikuti plot novel aslinya, tetapi juga menambahkan beberapa unsur baru yang membuat film ini lebih segar dan relevan dengan zaman sekarang. Film ini juga menggunakan teknik paralelisme untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara kehidupan para saudara perempuan March di masa lalu dan masa kini. Film ini juga memiliki akhir yang memuaskan dan menyentuh, yang memberikan kesimpulan yang baik bagi cerita mereka.
Kelebihan dan Kekurangan Serta Aspek yang Menonjol
Kelebihan film Little Women (2019) adalah akting, dialog, alur cerita, dan pesan yang sangat baik dan menginspirasi. Film ini menampilkan akting yang luar biasa dari para pemainnya, yang mampu membawa emosi dan kepribadian dari karakter-karakter mereka. Film ini juga menggunakan dialog yang cerdas dan menyentuh, yang ditulis oleh Greta Gerwig berdasarkan novel Louisa May Alcott. Dialog film ini tidak hanya mengandung humor dan romansa, tetapi juga kritik sosial dan filosofis. Film ini juga memiliki alur cerita yang menarik dan menghibur, yang mengambil alur waktu maju dan mundur untuk menunjukkan bagaimana kehidupan para saudara perempuan March berubah seiring waktu. Film ini juga menampilkan pesan yang penting dan relevan dengan zaman sekarang, yaitu tentang pentingnya persaudaraan, harapan, mimpi, dan pengorbanan dalam menjalani hidup.
Kekurangan film Little Women (2019) adalah kostum, aksen, dan durasi yang kurang sempurna dan konsisten. Film ini menggunakan kostum yang sesuai dengan era abad ke-19, tetapi beberapa kostum terlihat terlalu modern atau tidak cocok dengan karakternya. Film ini juga menggunakan aksen Amerika Serikat yang berbeda-beda untuk para pemainnya, yang membuat penonton bingung atau terganggu dengan asal-usul karakternya. Film ini juga memiliki durasi yang cukup panjang, yaitu 135 menit, yang membuat beberapa penonton merasa bosan atau lelah.
Aspek-aspek yang menonjol dari film Little Women (2019) adalah karakter Jo March, hubungan Jo dan Laurie, dan adaptasi novel yang segar dan inovatif. Film ini menampilkan karakter Jo March sebagai perempuan yang tomboi, ambisius, dan mandiri, yang menjadi inspirasi bagi banyak penonton. Film ini juga menampilkan hubungan Jo dan Laurie sebagai sahabat sekaligus cinta pertama, yang membuat penonton baper atau haru. Film ini juga menampilkan adaptasi novel yang segar dan inovatif, dengan menambahkan beberapa unsur baru yang membuat film ini lebih relevan dengan zaman sekarang.
Aspek-aspek yang mengecewakan dari film Little Women (2019) adalah akhir cerita, karakter Meg March, dan penghargaan Oscar yang kurang memuaskan. Film ini menampilkan akhir cerita yang berbeda dengan novel aslinya, dengan memberikan pilihan kepada Jo March untuk menikah atau tidak. Film ini juga menampilkan karakter Meg March sebagai perempuan yang konvensional dan pasif, yang kurang mendapat perhatian atau pengembangan dari film ini. Film ini juga menampilkan penghargaan Oscar yang kurang memuaskan, dengan hanya memenangkan satu dari enam nominasi yang didapat.