Di bawah ini merupakan Daftar Isi atau Table of Content dari Review Film Mencuri Raden Saleh.
Sinopsis Singkat
Mencuri Raden Saleh adalah film drama aksi perampokan Indonesia yang dirilis pada tahun 2022. Film ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Aghniny Haque, dan Ari Irham. Film ini bercerita tentang sekelompok pemuda yang berencana untuk mencuri lukisan bersejarah karya Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Diponegoro, yang disimpan di Istana Presiden.
Film ini dimulai dengan Piko (Iqbaal Ramadhan), seorang ahli pemalsu lukisan yang hidup bersama ayahnya, Budiman (Dwi Sasono), yang merupakan mantan kurator museum. Suatu hari, Budiman ditangkap oleh polisi karena dituduh terlibat dalam kasus pemalsuan lukisan. Piko pun mencari cara untuk membayar uang tebusan ayahnya, yang mencapai miliaran rupiah.
Piko kemudian mendapat tawaran dari Permadi (Tio Pakusadewo), seorang kolektor lukisan kaya yang ingin memiliki lukisan Penangkapan Diponegoro. Permadi menjanjikan Piko uang sebesar 100 miliar rupiah jika ia berhasil mencuri lukisan tersebut. Piko pun setuju dengan syarat dan mulai merekrut kru spesialis bayaran untuk membantunya.
Kru tersebut terdiri dari Ucup (Angga Yunanda), seorang hacker jenius; Fella (Rachel Amanda), seorang peretas keamanan; Gofar (Umay Shahab), seorang pengendara motor ulung; Sarah (Aghniny Haque), seorang ahli kimia; dan Tuktuk (Ari Irham), seorang ahli senjata. Mereka pun mulai merencanakan dan mempersiapkan aksi pencurian mereka dengan berbagai cara.
Namun, tidak semudah itu untuk mencuri lukisan yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan istana. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan bahaya, baik dari dalam maupun dari luar. Apalagi, ada pihak-pihak lain yang juga mengincar lukisan tersebut, seperti Rama (Muhammad Khan), seorang agen rahasia; dan Arman (Ganindra Bimo), seorang penjahat internasional.
Akankah Piko dan krunya berhasil mencuri lukisan Penangkapan Diponegoro? Apa motif sebenarnya Permadi menginginkan lukisan tersebut? Dan apa hubungan antara lukisan tersebut dengan sejarah keluarga Piko? Semua jawabannya ada di film Mencuri Raden Saleh.
Film ini merupakan film perampokan pertama di Indonesia yang mengambil latar belakang budaya dan seni. Film ini juga menampilkan adegan-adegan aksi yang seru dan menegangkan, serta plot twist yang mengejutkan. Film ini layak ditonton bagi Anda yang menyukai film-film bergenre heist, seperti Ocean’s Eleven atau The Italian Job.
Genre, Tema, dan Pesan yang Ingin Disampaikan
Mencuri Raden Saleh merupakan film Indonesia pertama yang mengusung genre heist, yaitu genre perampokan yang menampilkan keterampilan, kecerdikan, dan keberanian para penjahat dalam melakukan aksi jahatnya. Film ini terinspirasi oleh film-film Hollywood yang populer dengan genre ini, seperti Ocean’s Eleven atau The Italian Job. Namun, film ini juga memiliki tema yang khas dan relevan dengan konteks Indonesia, yaitu tema tentang perlawanan dan sejarah. Film ini mengangkat kisah pencurian lukisan Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh, yang merupakan salah satu lukisan bersejarah yang menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda. Film ini juga menampilkan latar belakang budaya dan seni Indonesia, seperti wayang, batik, dan musik tradisional. Selain itu, film ini juga menyampaikan pesan moral yang lebih dalam lagi, yaitu pesan tentang ketimpangan sosial dan keadilan. Film ini menggambarkan bagaimana para pemuda miskin berusaha untuk mencuri lukisan yang dimiliki oleh orang-orang kaya dan berkuasa, yang seringkali korup dan tidak peduli dengan nasib rakyat. Film ini juga menunjukkan bagaimana lukisan tersebut memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada sudut pandang dan nilai-nilai mereka.
Kualitas Teknis
Mencuri Raden Saleh merupakan film yang memiliki kualitas teknis yang tinggi dan mumpuni. Film ini menampilkan sinematografi yang indah dan dinamis, dengan penggunaan warna, cahaya, dan gerakan kamera yang mendukung suasana dan emosi film. Film ini juga memiliki editing yang rapi dan lancar, dengan transisi yang halus dan ritme yang pas. Film ini juga didukung oleh musik yang menghentak dan menegangkan, serta efek khusus yang realistis dan mengesankan. Film ini juga memanfaatkan teknologi CGI dan VFX untuk menciptakan adegan-adegan aksi yang spektakuler dan mendebarkan, seperti adegan pencurian lukisan, kejar-kejaran mobil, ledakan, dan lain-lain. Film ini juga memperhatikan detail-detail kecil yang membuat film ini terasa hidup dan otentik, seperti kostum, properti, latar belakang, dan bahasa tubuh para karakter. Film ini merupakan film produksi terbesar bagi Visinema Pictures, yang menghabiskan biaya sekitar 40 miliar rupiah untuk membuatnya. Film ini juga menjadi film pertama di Indonesia yang menggunakan kamera Arri Alexa LF, yang memiliki resolusi tinggi dan kualitas gambar yang luar biasa.
Kualitas Artistik
Mencuri Raden Saleh merupakan film yang menawarkan kualitas artistik yang baik dan menarik bagi para penonton. Film ini menampilkan akting yang solid dan meyakinkan dari para pemainnya, baik yang berperan sebagai tokoh utama maupun pendukung. Mereka mampu memerankan karakter-karakter yang berbeda-beda dengan gaya dan ekspresi yang sesuai dengan latar belakang dan kepribadian mereka. Film ini juga memiliki dialog yang cerdas dan humoris, yang membuat film ini terasa segar dan menghibur. Film ini juga memiliki karakterisasi yang kuat dan mendalam, yang membuat penonton bisa merasakan motivasi, konflik, dan perkembangan dari setiap karakter. Film ini juga memiliki alur cerita yang menarik dan menegangkan, dengan plot twist yang mengejutkan dan tak terduga. Film ini juga memiliki tema dan pesan yang khas dan relevan, yang mengangkat kisah pencurian lukisan bersejarah dengan latar belakang budaya dan seni Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan
Mencuri Raden Saleh merupakan film yang memiliki banyak kelebihan yang patut diapresiasi dan diacungi jempol. Film ini menjadi film heist pertama di Indonesia yang mengambil latar belakang budaya dan seni Indonesia, yang menunjukkan kekayaan dan keunikan negeri ini. Film ini juga berhasil menghadirkan adegan-adegan aksi yang seru dan menegangkan, serta plot twist yang mengejutkan dan tak terduga, yang membuat penonton terpikat dan terhibur. Film ini juga memiliki pesan moral yang lebih dalam lagi, yaitu pesan tentang ketimpangan sosial dan keadilan, yang menggambarkan bagaimana para pemuda miskin berusaha untuk mencuri lukisan yang dimiliki oleh orang-orang kaya dan berkuasa, yang seringkali korup dan tidak peduli dengan nasib rakyat. Film ini juga didukung oleh akting yang solid dan meyakinkan dari para pemainnya, baik yang berperan sebagai tokoh utama maupun pendukung, yang mampu memerankan karakter-karakter yang berbeda-beda dengan gaya dan ekspresi yang sesuai. Film ini juga memiliki dialog yang cerdas dan humoris, yang membuat film ini terasa segar dan menghibur.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki dan disempurnakan. Salah satunya adalah porsi adegan dari beberapa karakter yang kurang menonjol atau kurang maksimal, seperti Rama, Reza, dan Arman. Karakter-karakter ini sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi lebih penting dan menarik dalam cerita, namun tidak terlalu dieksplorasi atau dikembangkan dalam film. Selain itu, film ini juga memiliki beberapa poin cerita yang mudah ditebak atau diprediksi oleh penonton, karena menggunakan elemen-elemen cerita yang sudah umum atau klise dalam film heist. Hal ini membuat plot twist tidak terlalu mengejutkan atau memuaskan bagi penonton.