Di bawah ini merupakan Daftar Isi atau Table of Content dari Review Film The Boogeyman .
Sinopsis singkat
Film ini diadaptasi dari cerita pendek karya Stephen King yang berjudul sama, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1973. Film ini bercerita tentang keluarga Harper, yang terdiri dari dua bersaudara Sadie dan Sawyer, dan ayah mereka Will, yang merupakan seorang terapis. Mereka sedang berusaha mengatasi kematian mendadak ibu mereka dalam sebuah kecelakaan mobil. Sawyer menderita mimpi buruk, dan Will menyibukkan diri dengan pekerjaannya, sementara Sadie kesulitan beradaptasi kembali di sekolah, di mana temannya Bethany telah bergabung dengan kelompok gadis-gadis baru yang memperlakukan Sadie dengan sinis.
Suatu hari, Will dikunjungi oleh seorang pria bernama Lester Billings yang meminta untuk berbicara dengannya. Lester menjelaskan bahwa ketiga anaknya telah meninggal, semua dibunuh satu per satu oleh makhluk yang ia pikir kini telah melekat padanya. Meskipun simpatik kepada Lester, Will yang tidak percaya meninggalkannya sendirian untuk menelepon polisi. Lester menyelinap ke dalam rumah dan ditemukan tewas oleh Sadie di lemari seni ibunya. Keluarga Harper terganggu oleh kematian Lester tetapi berusaha kembali normal. Sadie menyadari ada jamur aneh yang mulai tumbuh di sekitar rumah sementara Sawyer melihat makhluk misterius yang bersembunyi di bawah tempat tidurnya. Sawyer memberitahu Sadie, yang tidak dapat menemukan makhluk itu dan tidak percaya pada adiknya. Kemudian mereka mengunjungi terapis mereka Dr. Weller untuk membicarakan tentang kematian ibu mereka. Weller menggunakan lampu berkedip untuk membantu Sawyer mengatasi ketakutannya akan gelap, tetapi Sawyer melihat makhluk itu lagi dan akhirnya mengompol.
Di rumah, makhluk itu terus menguntit dan menakuti Sawyer sementara Sadie juga melihatnya dan mulai curiga fenomena aneh itu terkait dengan bunuh diri Lester. Mereka mencoba memberi tahu ayah mereka tetapi ia tidak memperhatikan mereka dan malah menyalahkan mereka karena bersikap tidak dewasa. Sadie kemudian menemukan buku harian ibunya yang berisi catatan tentang pengalamannya dengan makhluk itu ketika ia masih kecil. Ia menyadari bahwa makhluk itu adalah Boogeyman, sebuah entitas jahat yang muncul dari lemari dan membunuh anak-anak yang takut padanya. Sadie juga mengetahui bahwa ibunya pernah mencoba membunuhnya ketika ia masih bayi karena takut Boogeyman akan mengambilnya.
Sadie dan Sawyer kemudian bekerja sama untuk menghadapi Boogeyman dan menyelamatkan ayah mereka yang telah diculik oleh makhluk itu ke dalam lemari. Mereka menggunakan lampu senter dan api untuk melawan Boogeyman yang ternyata memiliki wujud seperti boneka bayi raksasa dengan mata merah menyala. Mereka berhasil melukai Boogeyman dan menyelamatkan ayah mereka tetapi Boogeyman tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba membawa Sawyer ke dalam lemari tetapi Sadie berhasil menariknya keluar dan melemparkan boneka-boneka ibunya ke arah Boogeyman sambil berteriak bahwa ia tidak takut padanya. Boogeyman akhirnya terbakar habis oleh api dan keluarga Harper berhasil lolos dari rumah.
Film ini berakhir dengan keluarga Harper pindah ke rumah baru dan mulai hidup baru bersama-sama. Namun, di adegan terakhir, terlihat bahwa lemari di kamar tidur Sawyer masih sedikit terbuka dan ada suara desahan dari dalamnya.
Genre dan Pesan yang Ingin Di Sampaikan
Film ini termasuk dalam genre horor supranatural yang mengisahkan tentang teror makhluk jahat yang muncul dari lemari dan membunuh anak-anak yang takut padanya. Film ini juga memiliki unsur misteri dan thriller yang membuat penonton penasaran dengan identitas dan motif makhluk tersebut, serta bagaimana cara menghentikannya.
Tema utama film ini adalah ketakutan dan kehilangan. Film ini mengeksplorasi bagaimana ketakutan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Film ini juga menunjukkan bagaimana kehilangan orang yang dicintai dapat menyebabkan kesedihan, kesepian, dan trauma yang sulit diatasi. Film ini menggambarkan bagaimana keluarga Harper berusaha menghadapi rasa takut dan kehilangan mereka dengan cara yang berbeda-beda.
Pesan yang ingin disampaikan oleh film ini adalah menghadapi rasa takut dan kehilangan dengan cara yang sehat. Film ini mengajarkan bahwa rasa takut dan kehilangan adalah hal yang wajar dan manusiawi, tetapi tidak boleh dibiarkan menguasai diri kita. Film ini menyarankan bahwa cara terbaik untuk mengatasi rasa takut dan kehilangan adalah dengan berbicara dan berbagi perasaan dengan orang lain, terutama keluarga atau teman yang peduli. Film ini juga menekankan pentingnya memiliki harapan dan keberanian untuk melanjutkan hidup meskipun menghadapi kesulitan.
Kualitas Teknis
Film ini memiliki sinematografi yang bagus, yang menciptakan suasana gelap dan menegangkan sepanjang film. Penggunaan warna, pencahayaan, dan sudut kamera yang tepat membuat penonton merasakan ketakutan dan kecemasan yang dialami oleh karakter-karakter di film. Beberapa adegan juga menampilkan pengambilan gambar yang kreatif dan dinamis, seperti adegan di mana Sadie berlari dari Boogeyman dengan menggunakan kamera gopro yang dipasang di kepalanya.
Film ini juga memiliki editing yang lancar dan efektif, yang membantu mengatur alur cerita dan tempo film. Adegan demi adegan disusun dengan baik, tanpa ada yang terasa terlalu panjang atau terlalu pendek. Transisi antara adegan juga dilakukan dengan halus, tanpa ada yang terasa tiba-tiba atau membingungkan. Film ini juga menggunakan beberapa teknik editing yang menarik, seperti jump cut, cross cut, dan match cut, untuk menciptakan efek dramatis atau mengejutkan.
Film ini didukung oleh musik yang sesuai dengan genre dan tema film. Musik yang digunakan adalah musik instrumental yang mayoritas berirama gelap dan menyeramkan, dengan menggunakan instrumen seperti biola, piano, drum, dan synthesizer. Musik ini membantu membangun suasana horor dan misteri di film, serta mengiringi adegan- adegan penting dengan nada yang sesuai. Musik ini juga bervariasi sesuai dengan suasana hati dan emosi karakter-karakter di film, seperti sedih, marah, atau berani.
Film ini juga memiliki efek khusus yang cukup baik, meskipun tidak terlalu banyak digunakan. Efek khusus yang digunakan adalah efek visual dan praktis yang digunakan untuk menciptakan wujud Boogeyman dan aksi-aksinya. Efek visual digunakan untuk membuat Boogeyman terlihat seperti boneka bayi raksasa dengan mata merah menyala, serta untuk membuatnya bergerak dengan cepat dan ganas. Efek praktis digunakan untuk membuat Boogeyman terlihat nyata dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, seperti membobol pintu, merobek bantal, atau membakar lemari. Efek khusus ini berhasil membuat Boogeyman terlihat menakutkan dan mengancam.
Kualitas Artistik
Film ini memiliki akting yang solid dari para pemeran utamanya, terutama Sophie Thatcher yang berperan sebagai Sadie, kakak perempuan yang berani dan cerdas. Thatcher berhasil menunjukkan emosi dan ekspresi yang meyakinkan, serta keterlibatan yang kuat dengan karakternya. Chris Messina yang berperan sebagai Will, ayah yang tertutup dan tidak peka, juga memberikan penampilan yang memadai, meskipun karakternya kurang disukai oleh penonton. Vivien Lyra Blair yang berperan sebagai Sawyer, adik perempuan yang ketakutan dan manis, juga cukup menggemaskan, meskipun tidak banyak berbicara. David Dastmalchian yang berperan sebagai Lester, pria misterius yang membawa Boogeyman ke rumah Harper, juga memberikan kesan yang menyeramkan dan menyedihkan.
Film ini memiliki dialog yang standar dan tidak terlalu mengesankan. Dialog-dialog di film ini cenderung klise dan membosankan, tanpa ada yang terasa segar atau menarik. Dialog-dialog di film ini juga tidak banyak memberikan informasi atau karakterisasi yang mendalam tentang para tokohnya, melainkan hanya berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan plot atau menimbulkan ketegangan. Dialog-dialog di film ini juga kurang memiliki humor atau kecerdasan yang dapat membuat penonton lebih terhibur atau terlibat.
Film ini memiliki karakterisasi yang lemah dan tipis. Karakter-karakter di film ini tidak memiliki latar belakang atau motivasi yang jelas, melainkan hanya ditentukan oleh peran mereka dalam cerita. Karakter-karakter di film ini juga tidak memiliki perkembangan atau perubahan yang signifikan sepanjang film, melainkan hanya mengalami situasi-situasi yang menantang atau menakutkan. Karakter-karakter di film ini juga kurang memiliki kepribadian atau sifat-sifat yang unik atau menarik, melainkan hanya bersifat stereotip atau generik.
Film ini memiliki alur cerita yang sederhana dan mudah diprediksi. Alur cerita di film ini mengikuti pola-pola khas film horor supranatural, tanpa ada yang terasa baru atau berbeda. Alur cerita di film ini juga tidak memiliki banyak twist atau kejutan yang dapat membuat penonton terkejut atau tertipu. Alur cerita di film ini juga tidak memiliki banyak konflik atau tantangan yang dapat membuat penonton tegang atau penasaran. Alur cerita di film ini juga tidak memiliki banyak makna atau pesan yang dapat membuat penonton berpikir atau merenung.
Kelebihan dan Kekurangan Serta Aspek yang Menonjol
Kelebihan film ini adalah:
- Film ini memiliki skenario yang setia dengan cerita pendek aslinya karya Stephen King, yang merupakan salah satu penulis horor terkenal dan terpopuler di dunia. Film ini berhasil mengadaptasi elemen-elemen penting dari cerita pendek tersebut, seperti karakter Lester Billings, makhluk Boogeyman, dan adegan terapi lampu berkedip, serta menambahkan beberapa perubahan dan pengembangan yang sesuai dengan format film.
- Film ini memiliki sutradara yang berbakat dan berpengalaman dalam membuat film horor, yaitu Rob Savage, yang sebelumnya membuat film Host dan Dashcam yang mendapat pujian dari kritikus dan penonton. Savage berhasil menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan atmosfer horor yang mencekam dan mengejutkan, serta mengatur adegan-adegan yang menarik dan dinamis.
- Film ini memiliki pemeran yang solid dan profesional, terutama Sophie Thatcher yang berperan sebagai Sadie, kakak perempuan yang berani dan cerdas. Thatcher berhasil menunjukkan emosi dan ekspresi yang meyakinkan, serta keterlibatan yang kuat dengan karakternya. Pemeran lainnya juga memberikan penampilan yang memadai, meskipun tidak terlalu menonjol.
Kekurangan film ini adalah:
- Film ini memiliki plot yang sederhana dan mudah diprediksi, tanpa ada twist atau kejutan yang dapat membuat penonton terkejut atau tertipu. Film ini juga tidak memiliki konflik atau tantangan yang dapat membuat penonton tegang atau penasaran. Film ini juga tidak memiliki makna atau pesan yang dapat membuat penonton berpikir atau merenung.
- Film ini memiliki dialog yang standar dan tidak terlalu mengesankan. Dialog-dialog di film ini cenderung klise dan membosankan, tanpa ada yang terasa segar atau menarik. Dialog-dialog di film ini juga tidak banyak memberikan informasi atau karakterisasi yang mendalam tentang para tokohnya, melainkan hanya berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan plot atau menimbulkan ketegangan.
- Film ini memiliki karakterisasi yang lemah dan tipis. Karakter-karakter di film ini tidak memiliki latar belakang atau motivasi yang jelas, melainkan hanya ditentukan oleh peran mereka dalam cerita. Karakter-karakter di film ini juga tidak memiliki perkembangan atau perubahan yang signifikan sepanjang film, melainkan hanya mengalami situasi-situasi yang menantang atau menakutkan. Karakter-karakter di film ini juga kurang memiliki kepribadian atau sifat-sifat yang unik atau menarik, melainkan hanya bersifat stereotip atau generik.
Aspek-aspek yang menonjol dari film ini adalah:
- Film ini memiliki efek khusus yang cukup baik, meskipun tidak terlalu banyak digunakan. Efek khusus yang digunakan adalah efek visual dan praktis yang digunakan untuk menciptakan wujud Boogeyman dan aksi-aksinya. Efek visual digunakan untuk membuat Boogeyman terlihat seperti boneka bayi raksasa dengan mata merah menyala, serta untuk membuatnya bergerak dengan cepat dan ganas. Efek praktis digunakan untuk membuat Boogeyman terlihat nyata dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, seperti membobol pintu, merobek bantal, atau membakar lemari. Efek khusus ini berhasil membuat Boogeyman terlihat menakutkan dan mengancam.
- Film ini memiliki sinematografi yang bagus, yang menciptakan suasana gelap dan menegangkan sepanjang film. Penggunaan warna, pencahayaan, dan sudut kamera yang tepat membuat penonton merasakan ketakutan dan kecemasan yang dialami oleh karakter-karakter di film. Beberapa adegan juga menampilkan pengambilan gambar yang kreatif dan dinamis, seperti adegan di mana Sadie berlari dari Boogeyman dengan menggunakan kamera gopro yang dipasang di kepalanya.
Aspek-aspek yang mengecewakan dari film ini adalah:
- Film ini memiliki genre yang terlalu umum dan tidak terlalu menarik. Film ini termasuk dalam genre horor supranatural yang mengisahkan tentang teror makhluk jahat yang muncul dari lemari dan membunuh anak-anak yang takut padanya. Film ini juga memiliki unsur misteri dan thriller yang membuat penonton penasaran dengan identitas dan motif makhluk tersebut, serta bagaimana cara menghentikannya. Namun, genre ini sudah terlalu sering digunakan dan tidak memiliki banyak variasi atau inovasi.
- Film ini memiliki tema dan pesan yang terlalu luas dan tidak terlalu spesifik. Film ini mengeksplorasi tema ketakutan dan kehilangan, serta pesan menghadapi rasa takut dan kehilangan dengan cara yang sehat. Namun, tema dan pesan ini sudah terlalu sering dibahas dan tidak memiliki banyak kedalaman atau keunikan. Film ini juga tidak memberikan solusi atau saran yang konkret atau praktis tentang bagaimana cara menghadapi rasa takut dan kehilangan dengan cara yang sehat.